Inisiatif Polsek Batulayar: Sayuran Rumahan untuk Ketahanan Pangan

LOMBOK BARAT — Dalam upaya menggenjot program ketahanan pangan nasional, Kepolisian Sektor (Polsek) Batulayar, Lombok Barat, terus bergerak aktif mendekatkan diri dengan masyarakat. Salah satunya melalui inisiatif unik yang dipelopori oleh Bhabinkamtibmas Desa Batulayar Barat, Aiptu Nyoman Sumanayoga Kesuma, yang mengajak warga memanfaatkan lahan kosong untuk bercocok tanam.

Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (6/9/2025) di Dusun Batulayar, Desa Batulayar Barat. Dengan pendekatan yang persuasif, Aiptu Nyoman tidak hanya bersilaturahmi, tetapi juga memberikan sosialisasi praktis mengenai pentingnya ketahanan pangan. Program ini sejalan dengan arahan pemerintah Republik Indonesia untuk memperkuat sektor pertanian dan peternakan demi menjamin ketersediaan bahan pangan bagi seluruh rakyat.

Inisiatif Bhabinkamtibmas: Sinergi Polisi dan Masyarakat

Pendekatan Aiptu Nyoman ini menunjukkan sinergi positif antara aparat keamanan dan masyarakat. Alih-alih hanya berfokus pada tugas-tugas konvensional, Bhabinkamtibmas kini berperan sebagai motor penggerak pembangunan di tingkat desa. Ia mengajak warga untuk menanam berbagai jenis sayuran, seperti cabai, tomat, dan terong, yang dapat dikelola dengan mudah di lahan-lahan yang tidak terpakai.

Kompol I Putu Kardhianto, S.H., M.H., Kapolsek Batulayar, Polres Lombok Barat, Polda NTB, memberikan apresiasi penuh terhadap inisiatif ini. Menurutnya, program ini merupakan wujud nyata kepolisian dalam mendukung kebijakan pemerintah. “Kami sangat mendukung langkah proaktif Bhabinkamtibmas kami di lapangan. Sesuai dengan arahan pimpinan, kami tidak hanya menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga membantu masyarakat dalam bidang-bidang strategis, salah satunya ketahanan pangan,” ujar Kompol Kardhianto. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi bagian dari komitmen Polsek Batulayar untuk menciptakan kemandirian pangan di wilayahnya.

Strategi Cerdas Mengatasi Tantangan Pangan

Di tengah isu-isu global yang berpotensi mengancam ketersediaan bahan pangan, inisiatif sederhana ini memiliki dampak yang signifikan. Dengan menanam sayuran di lahan kosong, warga bisa memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari tanpa harus bergantung sepenuhnya pada pasokan dari luar. Selain itu, kegiatan ini juga dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat jika hasil panen melimpah.

“Kami memberikan pemahaman kepada warga bahwa lahan kosong, sekecil apa pun, bisa menjadi aset berharga. Tanaman seperti cabai dan tomat tidak memerlukan perawatan yang rumit, sehingga cocok untuk dikelola oleh siapa saja,” kata Aiptu Nyoman. Ia berharap, langkah kecil ini dapat memotivasi warga lain untuk melakukan hal serupa, sehingga tercipta gerakan ketahanan pangan yang masif dan berkelanjutan di seluruh desa.

Dukungan Penuh Masyarakat dan Potensi Masa Depan

Respons masyarakat di Dusun Batulayar sangat positif. Mereka antusias mendengarkan sosialisasi dan siap mengimplementasikan saran dari Bhabinkamtibmas. Keberhasilan kegiatan ini tidak lepas dari pendekatan humanis yang dilakukan oleh Aiptu Nyoman, yang berhasil membangun kepercayaan dan kolaborasi yang kuat dengan warga.

“Hasil dari kegiatan sosialisasi dan silaturahmi ini sangat baik. Warga menyambutnya dengan tangan terbuka dan berkomitmen untuk mendukung program pemerintah tentang ketahanan pangan ini,” tutup Aiptu Nyoman. Keberhasilan ini menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain di Lombok Barat. Dengan kolaborasi yang erat antara kepolisian dan masyarakat, program ketahanan pangan nasional dapat terwujud secara efektif, menjadikan Dusun Batulayar sebagai salah satu contoh nyata kemandirian pangan di tingkat lokal.

Meskipun saat ini fokusnya adalah pertanian skala rumahan, tidak menutup kemungkinan inisiatif ini akan berkembang lebih jauh. Dengan dukungan yang tepat, Dusun Batulayar bisa menjadi pusat produksi sayuran yang tidak hanya memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi juga menjadi pemasok bagi wilayah sekitarnya, sehingga dapat berkontribusi pada stabilitas ekonomi lokal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *